Satu Hari Sebelum Ulang Tahunmu

Teruntuk Pembaca yang budiman, 

Sebelum memulai tulisan ini saya ingin mohon maaf jika tulisan saya tidak berkenan dan kurang enak dibaca baik dari segi alur hingga bahasanya, saya bukan seorang penulis profesional, saya hanya seorang istri yang sedang ingin menumpahkan segala hal yang selalu membuat pikiran saya bergejolak tanpa henti. Saya jadikan proses menulis ini sebagai terapi sekaligus pereda kesepian saya, dan semoga tulisan ini suatu saat dibaca oleh seseorang yang benar-benar mengerti, yang saya harapkan adalah suami saya.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 Hai, Mas!

Suamiku yang paling kusayangi sejak awal hingga saat ini.

Apa kabar Suamiku hari ini?

Kita satu kota tapi sudah tidak tinggal satu atap walaupun pernikahan kita baru mau masuk 5 bulan.

Rumah tangga kita sedang dalam badai yang belum juga reda.

Suamiku tinggal bersama orang tua dan keluarganya yang masih lengkap, aku tinggal bersama Ayahku saja karena Ibuku sudah meninggal sekitar 2 tahun lebih sedangkan kedua kakak laki-lakiku sudah berumah tangga dan memiliki rumah masing-masing.

Mas, maaf aku sedang memberanikan diri mengetik cerita pernikahan kita dalam website online.

Mas, kumohon percayalah bahwa Aku tidak memiliki niat busuk/picik/jahat sedikitpun dalam pernikahan kita apalagi sampai untuk menjelekkan suamiku yang paling kusayangi.

Mas, kita sekarang sudah sangat jarang sekali bertemu, kita juga sangat jarang berkomunikasi melalui whatsapp.

Istrimu sangat merindukan kehadiranmu disini. Istrimu ini ingin suaminya ada disini bersamanya. Istrimu ingin suaminya ingat bahwa ada istri yang selalu menantikannya untuk pulang.

Setiap hari istrimu bertanya "kapan ya Suamiku menjadikan aku rumahnya untuk pulang?"

****YA ALLAH HAMBA BINGUNG AKAN MENGETIK APA, SEMUANYA TERASA CAMPUR ADUK UNTUK DITUMPAHKAN**********

Besok adalah hari ulang tahunmu, Suamiku. Aku sudah memesan sebuah kue tart untukmu. Aku ingin membuat kejutan untukmu tapi aku sangat bingung bagaimana cara memberikannya kepadamu.

Suamiku yang paling kusayangi terasa semakin jauh, terasa menghindariku, terasa membenciku, dan terasa semakin asing, terasa asik dengan dunianya sendiri, terasa seperti sudah mendapatkan wanita lain di luar sana.

Komentar